Skip to main content

Jenis-jenis hewan yang terdapat perintah dan larangan untuk membunuhnya dalam Al-Quran

Ada hewan yang kita diperintahkan untuk membunuhnya, dan ada pula hewan yang kita dilarang untuk membunuhnya. Berikut ini beberapa contohnya:
A. Hewan yang diperintahkan untuk dibunuh.
Contoh hewan yang kita diperintahkan untuk membunuhnya adalah yang disebut di dalam hadits Aisyah radhiallahu ‘anha, bahwasanya Rasululullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

خَمْسٌ فَوَاسِقُ يُقْتَلْنَ فِي الْحَرَمِ الْفَأْرَةُ وَالْعَقْرَبُ وَالْحُدَيَّا وَالْغُرَابُ وَالْكَلْبُ الْعَقُورُ


“Lima hewan pengganggu yang boleh dibunuh (meskipun) di tanah haram, yaitu: tikus, kalajengking, rajawali, gagak, dan anjing yang suka menggigit.” [HR Al Bukhari (3314) dan Muslim (1198)]

Contoh lainnya adalah cicak. Kita dianjurkan untuk membunuh cicak. Dalilnya adalah hadits Ummu Syarik radhiallahu ‘anha, bahwasanya Rasulullah صلى الله عليه وسلم memerintahkannya untuk membunuh cicak. Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Majah nomor 3228 dengan sanad yang shahih.

Keutamaan dan pahala yang kita dapatkan bila kita membunuh cicak adalah sebagaimana yang disebutkan oleh Rasulullah صلى الله عليه وسلم :

من قتل وزغة في أول ضربة فله كذا وكذا حسنة ومن قتلها في الضربة الثانية فله كذا وكذا حسنة لدون الأولى وإن قتلها في الضربة الثالثة فله كذا وكذا حسنة لدون الثانية


“Barangsiapa yang membunuh cicak dalam sekali pukul, maka dia mendapatkan sekian pahala. Barangsiapa yang membunuhnya pada pukulan yang kedua, maka dia mendapat sekian pahala yang lebih sedikit daripada yang pertama. Jika dia membunuhnya pada pukulan yang ketiga,  maka dia mendapat sekian pahala yang lebih sedikit daripada yang kedua.” [HR Muslim (2240) dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu.]

B. Hewan yang dilarang untuk dibunuh.

Contoh hewan yang dilarang untuk dibunuh adalah seperti yang disebutkan di dalam hadits Ibnu Abbas radhiallahu 'anhu:

إن النبي صلى الله عليه و سلم نهى عن قتل أربع من الدواب النملة والنحلة والهدهد والصرد


“Rasulullah صلى الله عليه وسلم melarang membunuh empat hewan, yaitu semut, lebah, burung hud-hud, dan shurad.” [HR Abu Daud (5267). Hadits shahih.]

Shurad itu adalah burung yang memiliki kepala dan paruh yang besar dan berbulu lebat, separuhnya berwarna putih dan separuhnya berwarna hitam. Silakan melihat gambarnya di sini.  Adapun gambar burung hud-hud dapat dilihat di sini.

Contoh lainnya adalah katak/kodok. Dari Abdullah bin Umar radhiallahu ‘anhu, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

لَا تَقْتُلُوا الضَّفَادِعَ فَإِنَّ نَقِيقَهَا تَسْبِيحٌ وَلَا تَقْتُلُوا الْخُفَّاشَ فَإِنَّهُ لَمَّا خَرِبَ بَيْتُ الْمَقْدِسِ قَالَ : يَا رَبِّ سَلِّطْنِي عَلَى الْبَحْرِ حَتَّى أُغْرِقَهُمْ


“Janganlah kalian membunuh katak karena suaranya adalah tasbih. Janganlah kalian membunuh kelelawar karena ketika Baitul Maqdis dihancurkan (oleh kaum kafir) ia berdoa: “Wahai Rabbku, berilah aku kekuasaan terhadap laut agar aku dapat menenggelamkan mereka.” [HR Al Baihaqi. Sanadnya

Contoh lainnya adalah semut dan lebah. Kedua binatang ini dilarang untuk dibunuh berdasarkan hadits Abdullah bin Abbas radhiallahu ‘anhu:

إن النبي صلى الله عليه وسلم نهى عن قتل أربع من الدواب النملة والنحلة والهدهد والصرد


“Sesungguhnya Nabi صلى الله عليه وسلم melarang dari membunuh empat jenis binatang, yaitu: semut, lebah, hudhud, dan shurad.” [HR Abu Daud (5267). Hadits shahih.]

Masih ada hewan-hewan lain yang diperintahkan atau dilarang untuk dibunuh. Demikian secara ringkas. Wallahu a’lam.

Comments

Popular posts from this blog

Ilmu Peternakan Dalam Al Quran

Bagi seluruh umat Islam, Al Quran adalah pedoman hidup yang berisi segala hal baik itu secara duniawi maupun akhirat. Apa lagi ilmu pengetahuan, bahkan semua jenis ilmu pengetahuan telah tercatat  di dalam kitab suci umat islam ini secara lengkap . dan Salah satu ilmu pengetahuan yang akan kita bahas adalah Ilmu Peternakan Dalam Al Quran. وَ إِنَّ لَكُمْ فِي الْأَنْعامِ لَعِبْرَةً نُسْقيكُمْ مِمَّا في‏ بُطُونِها وَ لَكُمْ فيها مَنافِعُ كَثيرَةٌ وَ مِنْها تَأْكُلُون “Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu terdapat pelajaran yang penting bagi kamu. Kami memberi minum kamu dari air susu yang ada di dalam perutnya,dan (juga) pada binatang itu terdapat manfaat yang banyak untuk kamu, dan sebagian dari padanya kamu makan”. (QS. Al Mukminun: 21) Mahasuci Allah yang telah menciptakan beraneka ragam hewan ternak yang sangat bermanfaat bagi umat manusia. Jikalau kita perhatikan isi kandungan ayat di atas surat Al Mukminuun ayat 21 dapat kita lihat sungguh betapa p...

Pohon Api dalam Al-Quran

(Tafsir Scientific QS. Yasin: 80) Selama ribuan tahun umat manusia telah memanfaatkan kayu-kayuan sebagai menjadi bahan bakar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka seperti memasak, menghangatkan tubuh di musim dingin dan sebagainya. Namun tahukah anda bahwa ternyata berabad-abad yang lalu Al-Quran telah memberikan petunjuk luar biasa tentang kayu dan kaitannya dengan api (energi)? Untuk bidang energi ini setidaknya ada tiga petunjuk spesifik di Al-Qur’an yaitu di Surat Yaasiin 80, Al-Waqi’ah 71-72 dan An-Nur 35. Dalam Tafsir Ibnu Katsir yang menjelaskan Surat Yaasiin ayat 80: الَّذِي جَعَلَ لَكُمْ مِنَ الشَّجَرِ الْأَخْضَرِ نَارًا فَإِذَا أَنْتُمْ مِنْهُ تُوقِدُونَ “yaitu (Allah) yang telah menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, maka tiba-tiba kamu nyalakan (api) dari kayu itu.” Mengutip pernyataan Ibnu Abbas bahwa yang dimaksud kayu yang hijau itu adalah pohon Marakh atau Markh dan pohon ‘Afar. Marakh – Leptadenia pyrotechnica – pohon ...

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam Al-Quran

Bagi ilmuwan al-Qur`an adalah inspirator, maknanya bahwa dalam al-Qur’an banyak terkandung teks-teks (ayat-ayat) yang mendorong manusia untuk melihat, memandang, berfikir, serta mencermati fenomena-fenomena alam semesta ciptaan Tuhan yang menarik untuk diselidiki, diteliti dan dikembangkan. Al-Qur’an menantang manusia untuk menggunakan akal fikirannya seoptimal mungkin. Al-Qur`an memuat segala informasi yang dibutuhkan manusia, baik yang sudah diketahui maupun belum diketahui. Informasi tentang ilmu pengetahuan dan teknologi pun disebutkan berulang-ulang dengan tujuan agar manusia bertindak untuk melakukan nazhar. Nazhar adalah mempraktekkan metode, mengadakan observasi dan penelitian ilmiah terhadap segala macam peristiwa alam di seluruh jagad ini, juga terhadap lingkungan keadaan masyarakat dan historisitas bangsa-bangsa zaman dahulu.  Sebagaimana firman Allah berikut ini: قُلِ انْظُرُوا مَاذَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ Artinya:    “Kataka...