Setiap saat manusia senantiasa membutuhkan oksigen untuk bernapas.
Oksigen merupakan unsur paling melimpah ketiga di alam semesta
berdasarkan massa. Ia juga menjadi unsur paling melimpah di kerak Bumi.
Mengingat kebutuhan makhluk hidup terhadap oksigen, tak mungkin
eksistensinya yang luar biasa besar tersebut tak tercantum dalam
Alquran.
Oksigen secara terpisah ditemukan Carl Wilhelm Scheele
di Uppsala tahun 1773 dan Joseph Priestley di Wiltshire tahun 1774.
Temuan Priestley lebih terkenal karena publikasinya merupakan yang
pertama kali dicetak. Beberapa tahun setelahnya, istilah oksigen
diciptakan Antoine Lavoisier tahun 1777 karena eksperimennya dengan
oksigen berhasil meruntuhkan teori flogiston tentang pembakaran dan
korosi yang terkenal.
Menurut massanya, oksigen merupakan
unsur kimia paling melimpah di biosfer, udara, laut, dan tanah bumi.
Namun, oksigen hanya melimpah di Bumi saja dan sangat jarang ditemui di
planet lain. Matahari hanya mengandung 0,9 persen oksigen, Mars hanya
memiliki 0,1 persen oksigen dan Venus bahkan memiliki kadar konsentrat
yang lebih rendah. Hal itu disebabkan oksigen yang berada di
planet-planet selain Bumi hanya dihasilkan dari radiasi ultraviolet yang
menimpa molekul-molekul beratom oksigen, misalnya karbon dioksida.
Inilah alasannya mengapa membawa oksigen dalam perjalanan ke luar
angkasa merupakan suatu kemestian.
Hal ini diterangkan dalam
Alquran,
فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ ۖ
وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا
كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ ۚ كَذَٰلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ
الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ
"Siapa yang dikehendaki Allah menunjukinya, niscaya Dia
melapangkan dadanya untuk memeluk Islam. Siapa yang dikehendaki Allah
kesesatannya, niscaya Dia menjadikan dadanya sesak lagi sempit,
seolah-olah ia sedang mendaki ke langit." (QS al-An’am [6]: 125).
Alquran memberikan kiasan bagi orang-orang yang sesat dari jalan Allah
seakan dada mereka sesak lagi sempit. Mengapa Allah mengibaratkan mereka
dengan orang yang mendaki ke langit? Karena, tentu saja di luar angkasa
kadar oksigen sangatlah kurang. Mereka tidak mampu bernapas dengan baik
sehingga dada mereka menjadi sesak.
Bagaimanakah Alquran
mengemukakan sebuah teori bahwa di luar angkasa kadar oksigen sangatlah
kurang? Padahal dalam ilmu pengetahuan ilmiyah, istilah oksigen baru
saja ditemukan tahun 1773. Tentu saja itu bukan suatu yang mustahil bagi
orang yang mengimani bahwa Alquran merupakan kalamullah. Alquran adalah
perkataan Rabb yang menciptakan oksigen, tata surya, dan alam semesta
ini.
Lebih lanjut lagi, Alquran juga membahas bagaimana oksigen
bisa terbentuk. Ilmu pengetahuan modern mengatakan, oksigen dihasilkan
oleh fotosintesis tumbuh-tumbuhan. Tanpa adanya tanaman yang
berfotosintesis, oksigen akan lenyap dari bumi. Itu pulalah alasannya
mengapa hutan-hutan di bumi disebut paru-paru dunia.
Dalam
Alquran disebutkan,
(QS
al-Waaqi'ah [56]: 71-72).
Dalam ayat ini, mengapa Allah SWT
menyebutkan kata "pohon" (syajarah) bukan disebut kayu (khusyub)?
Biasanya orang menyalakan api dari kayu, bukan pohon. Lalu, apa pula
kaitannya antara menyalakan api dan pohon?
Alquran menyatakan
sebuah rumus fisika yang saat ini dikenal dalam ilmu pengetahuan modern,
"6CO2 + 6H2O + sinar matahari + klorofil = C6H12O6 + 6O2." Alquran
menjelaskan, terbentuknya oksigen berasal dari sinar matahari, karbon
dioksida, dan klorofil yang berasal dari pohon untuk melakukan
fotosintesis. Salah satu unsur terbentuknya oksigen diperlukan kehadiran
pohon yang hidup.
Tahapan selanjutnya, bisakah api menyala
tanpa adanya oksigen? Jawabannya tentu saja tidak. Inilah dimaksudkan
dalam ayat ini.
أَفَرَأَيْتُمُ النَّارَ الَّتِي تُورُونَ
"Tidakkah kamu perhatikan api yang kamu nyalakan?" (QS
al-Waaqi’ah [56]: 71).
Ayat ini langsung bersambung dengan
pertanyaan Allah SWT
أَأَنْتُمْ أَنْشَأْتُمْ شَجَرَتَهَا أَمْ نَحْنُ الْمُنْشِئُونَ
"Tidakkah kamu perhatikan api yang kamu nyalakan.
Kamukah yang menjadikan pohon itu atau Kami yang menjadikannya?" (QS
al-Waaqi'ah [56]: 72).
Allah SWT ingin
menyampaikan bahwa oksigen sebagai unsur yang menjadikan terbentuknya
api tersebut berasal dari pohon. Tanpa adanya fotosintesis dari
pohon-pohonan, tak akan ada zat yang bernama oksigen. Siapakah yang
menumbuhkan pohon tersebut? Tentu hanya Allah SWT yang bisa.
Lebih rinci lagi, Allah SWT juga menjelaskan proses terbentuknya oksigen
secara lebih mendalam dalam surah Yasin [36]: 80:
الَّذِي جَعَلَ لَكُم مِّنَ الشَّجَرِ الْأَخْضَرِ نَارًا فَإِذَا أَنتُم مِّنْهُ تُوقِدُونَ
﴿٨٠﴾
"Yaitu, Rabb yang
menjadikan untukmu api dari pohon yang hijau. Maka, tiba-tiba kamu
nyalakan daripadanya."
Ayat ini bercerita tentang warna pohon,
yaitu akhdar (hijau). Ilmu pengetahuan modern menyebut zat hijau daun
dengan istilah klorofil, yaitu aktor yang melakukan fotosintesis pada
tumbuhan. Tanpa klorifil, tumbuh-tumbuhan tak akan mampu berfotosintesis
dan selanjutnya menghasilkan oksigen.
Istilah fotosintesis
baru dikumandangkan oleh ilmuwan modern pada abad ke-18. Namun, cara
kerja dan urgensi dari fotosintesis ini sudah diterangkan Alquran 15
abad yang lalu.
Comments
Post a Comment